Teknologi VAR di Piala Dunia 2018, Begini Cara Kerjanya

Teknologi VAR di Piala Dunia 2018, Begini Cara Kerjanya

Sepak bola kini sudah semakin berkembang, tidak hanya sebatas pada permainannya saja. Penggunaan teknologi pun massive dimanfaatkan di berbagai pertandingan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Salah satunya ada Video Assistant Referee (VAR), adalah sebuah teknologi video untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan lebih akurat, di mana sang pengadil merasa perlu melihat tayangan ulang kejadian. Sistem ini pertama kali diuji coba pada kompetisi FA dan Carabao Cup tahun lalu di Inggris, selanjutnya liga Jerman dan Italia mulai menerapkannya juga. Dan untuk pertama kalinya, VAR resmi digunakan di perhelatan sepak bola tertinggi di dunia edisi teranyar, yaitu Piala Dunia Rusia 2018. radarcirebon.com mengutip VAR at the World Cup: What is the technology being used in Russia and how does it work? bahwa ada 13 wasit yang bisa dipilih untuk bertugas sebagai wasit video assistant. Mereka semua akan duduk di sebuah area khusus di Moskow, tidak dipengaruhi lokasi diselenggarakannya suatu pertandingan. Walau bekerja di luar lapangan, para wasit VAR itu akan menggunakan seragam lengkap seperti layaknya ketika bertugas di lapangan. Salah satunya kemudian akan dipilih untuk memantau satu pertandingan dan mereka akan memiliki tim beranggotakan tiga asisten wasit. \"\" Tugas tim tersebut ialah melihat kamera utama pada monitor atas dan memeriksa atau meninjau insiden pada monitor yang dibagi empat. Dia bertanggung jawab untuk memimpin tim VAR dan berkomunikasi dengan wasit. AVAR1 berkonsentrasi pada kamera utama dan membuat VAR diinformasikan tentang permainan langsung jika insiden sedang diperiksa atau ditinjau. AVAR3 memfokuskan pada umpan program TV, membantu VAR dalam mengevaluasi insiden dan memastikan komunikasi yang baik antara VAR dan AVAR2 yang terletak di stasiun offside. AVAR2 adalah asisten wasit yang terletak di stasiun offside. Dia mengantisipasi dan memeriksa setiap potensi situasi offside untuk mempercepat proses pemeriksaan dan peninjauan VAR. \"\" Tim VAR ini nantinya akan membantu wasit mengambil keputusan seperti pelanggaran yang dilakukan pemain, offside, pelanggaran di kotak penalti, bola yang sudah keluar dari lapangan tapi mengarah ke terjadinya gol, bola keluar dari permainan yang mengarah ke penalti, termasuk, semua kasus kesalahan identitas. VAR akan menyaksikan jalannya pertandingan secara penuh dan jika mereka melihat sesuatu yang salah, maka mereka bisa mengirimkan pemberitahuan kepada wasit. Sebaliknya, jika wasit yang merasa ada sesuatu yang salah, maka ia bisa mengakses VAR. Meski begitu, VAR hanyalah berperan sebagai pemberi saran. Semua keputusan akan diambil oleh wasit di lapangan, bahkan jika sang wasit memilih untuk mengambil keputusan yang berbeda dari saran VAR. \"\" Dari sana, para wasit itu akan menyaksikan siaran langsung pertandingan dengan akses semua kamera yang tersedia di dalam stadion pertandingan, termasuk kamera slow motion. Mereka bisa mengawasi setiap kamera sesuai kebutuhan. FIFA mungkin telah membawa teknologi ke dalam Piala Dunia. Tapi, federasi sepak bola internasional itu tetap membatasi apa saja hal yang bisa dibantunya. Garis Gawang. Sistem dari VAR bisa digunakan untuk mengecek apakah bola telah melewati garis gawang atau belum. Teknologi ini akan menentukan pengesahan gol. Penalti. Untuk penalti, wasit dapat meminta bantuan VAR untuk melihat apakah sebuah penalti memang harus diberikan atau tidak. Wasit akan menyaksikan tayangan ulang dari semua insiden di dalam kotak penalti. Kartu merah. Jika wasit telah memutuskan terjadinya sebuah pelanggaran, maka VAR bisa dipakai untuk membantunya menentukan apakah pelanggaran itu layak dihadiahi kartu merah atau tidak. Ini mungkin masih menjadi hal paling kontroversial dalam teknologi VAR yang digunakan. Kesalahan identitas. Salah satu hal yang menjadi tugas VAR adalah memastikan tidak ada pemain yang \'salah\' di atas lapangan. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk misalnya wasit keliru memberikan kartu merah kepada pemain yang berbeda. Sistem VAR berfokus pada wasit, bukan kepada penonton pertandingan. Dalam sejumlah situasi, wasit akan mendapatkan pesan lewat alat pendengaran atau earpiece yang dipakai mengenai sebuah keputusan yang sedang diulas VAR. Kemudian ia akan mendapatkan pemberitahuan dari wasit VAR, apakah ia harus mengubah keputusannya atau tidak. Jadi, penonton tidak bisa melihat proses komunikasi ini terjadi. Selain itu, untuk menggunakan VAR juga wasit bisa memberikan isyarat yang mengindikasikan sebuah TV dengan cara membentuk kotak dengan tangan. Wasit VAR kemudian akan menghubunginya lewat earpiece. Cara lain untuk menggunakan VAR adalah wasit bisa pergi ke sebuah \'stasiun kecil\' yang menayangkan rekaman pertandingan di sisi lapangan. Wasit dapat melihat beberapa tayangan ulang pertandingan yang diinginkan untuk membantunya membuat keputusan. Butuh waktu yang cukup lama untuk memperkenalkan VAR. Dan sebagian besar karena orang-orang takut teknologi ini bakal mengganggu jalannya pertandingan yang natural. Beberapa kritik menyebutkan langkah wasit yang mengambil keputusan menggunakan VAR akan mengganggu pertandingan. Selain itu, penggunaan VAR juga bisa saja membuat sebuah pertandingan jadi lebih membingungkan. Teknologi memang hadir untuk memudahkan kehidupan manusia, tapi jangan sampai membuat para wasit menjadi malas dan benar-benar mengandalkan teknologi dalam mengambil keputusan. VAR memiliki sebuah tim, terdiri dari asisten wasit video (VAR) dan tiga asistennya (AVAR1, AVAR2, dan AVAR3). Semua asisten wasit video adalah anggota resmi FIFA. Sejauh ini, VAR memang terbukti ampuh dalam membantu kepemimpinan wasit di laga-laga Piala Dunia 2018. Misalnya saja kemenangan Swedia atas Korea Selatan lewat tendangan titik putih setelah wasit melihat tayangan ulang yang menunjukkan adanya pelanggaran yang dilakukan pemain Korea Selatan terhadap pemain Swedia.  (wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: